Sabtu, 28 Januari 2012

Terkena Virus InsomNisa



InsomNisa . .yea itulah nama virus yang mulai menyerang saya akhir-akhir ini. Mungkin kalian mulai bertanya-tanya,  apa sich insomNisa itu??semacam virus mematikan kah...hhe
... . 
... .
Tenang..tenang virus ini bukanlah virus mematikan kalau menular mungkin bisa saja..

InsomNisa merupakan panggilan dari fans Anisa Rahma (biasa dipanggil: Anisa Chibi). Yuph, si doi merupakan salah satu anggota dari Girl Band CherryBelle. .tapi disini saya tidak akan membahas masalah Girl Band tersebut karena saya hanya tertarik pada si doi. wkwkw


Sebenarnya saya mulai tertular virus ini oleh teman yang lebih dulu tau dan ngefans sama nich orang. Ketika membuka laptop dia, secara gg sengaja saya menemukan beberapa foto si Nisa ini. Dengan rasa penasaran, saya memulai menginterogasi teman saya. Kalo mau tau percakapannya beginilah kira2..cekidot:

Me : eh jeh fotone sopo iki kug ayu temen,??cewek mu. .kug aq gg tau itreng.
Friend: wahhh..katrok, mosok gg ngerti iki sopo??
Me: sopo sech??? (penasaran tingkat dewa)
Friend: personel e CherryBelle, Anisa jeneng e. .
Me: Woalah . .artis.
Friend: heeh. . ngefans aq karo neng Nisa
Me: wkwkw,. .kayak ABG ae awkmu.

(stelah tertawa melihat teman saya ngefans ni orang, beberapa saat kemudian saya juga ikut2an ngefans juga) #kalau tertawa jangan ditahan.

Setelah hari itu, saya lebih banyak mulai mencari tahu siapa itu neng Nisa ini, mulai dari alamat FB nya, Twitternya, dan semua hal yang berhubungan dengan si Doi. Dan Mulai menasbihkan menjadi "insomNisa". hhahahahahah

Ini gan sedikit profil dan foto mengenai si Neng Anisa,.siapa tau tertular virus insomNisa juga.

Biodata Anisa Cherry Belle
Nama Lengkap : Anisa Rahma
Nama Panggilan : Anisa
TTL : Bandung, 12 Oktober 1990
Tinggi : 164cm
Berat : 46kg
Hobby : Nyanyi, dance, gambar, melihara kucing, traveling
Makanan Fav : Onde-onde, kepiting, cheese cake, bolu ketan hitam, kebab
Angka Fav : 12, 7, 4
Warna Fav : Merah, pink, ungu
Tokoh Idola : Shinchan, Garfield, Park Bom (2NE1), Yoona (snsd), Taeyang (BIGBANG)
Spending time : Main sama kucing, browsing, nonton dvd, jalan-jalan, makan, nyalon


gingsulnya ..cihuy.




 


 

Selasa, 24 Januari 2012

End of life story of a music fan and someone the loves Al-Quran

Sebenarnya tulisan ini saya dapat secara tidak sengaja  . .ketika iseng-iseng search di sesepuh Google, saya menemukan sebuah artikel yang cukup menarik. 

Dan ketika saya baca ..wow ceritanya cukup membuat beberapa bulu kuduk berdiri . .yea bisa di bilang "merinding" begitulah kira2. 


Ini sebuah kisah nyata (katanya sich: saya juga tidak tau pasti) yang menurut saya merefleksikan kehidupan anak muda jaman sekarang "including me". 


Dimana mendengarkan musik lebih menarik dibandingkan mendengarkan ayat-ayat suci Al-Quran. Banyak sewaktu kita senggang kita lebih memilih mendengarkan musik. Saya sering menemui anak-anak muda dengan gaya anak sekarang yang katanya "Gaul" menggunakan headset ditelinga berjoget-joget sendiri kayak orang gila (maav ini tidak menyinggung anda lohh... hhe)


Oke sebelum ceramah saya bertambah panjang & tidak jelas..silahkan menbaca artikel yang sudah saya copas dibawah ini . .(saran: membaca sambil merenung lebih baik)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do’a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.
 

Aku sungguh heran. Bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri: “Alangkah sabarnya mereka…setiap hari begitu…benar-benar mengherankan!”
 

Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin, dan itulah shalat orang-orang pilihan…Mereka bangkit dari tempat tidumya untuk bermunajat kepada Allah.Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah. Padahal berbagai nasihat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu.
 

Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan ke kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing.

Di sana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al-Qur’an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati.
Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan.
 

Pekejaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi.
Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak.
 

Aku bingung dan sering melamun sendirian…banyak waktu luang…pengetahuanku terbatas.
 

Aku mulai jenuh…tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentult penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah suatu peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan.
 

Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas di sebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol…tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengalihkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban.
 

Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil daIam kondisi sangat kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah.
 

Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat.
 

Ucapkanlah “Laailaaha Illallaah…Laailaaha Illallaah…” perintah temanku.
 

Tetapi sungguh mengherankan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding.Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat…Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat.
 

Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat. Tetapi… keduanya tetap terus saja melantunkan lagu.
Tak ada gunanya…
 

Suara lagunya semakin melemah…lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak… keduanya telah meninggal dunia.
 

Kami segera membawa mereka ke dalam mobil.
 

Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatah pun. Selama pejalanan hanya ada kebisuan, hening.
Kesunyian pecah ketika temanku memulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su’ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata: “Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk. 


Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia”. Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku Islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir batin.
 

Perjalanan ke rumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat.
 

Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu, aku shalat kusyu’ sekali.
Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu.
 

Aku kembali pada kebiasaanku semula…Aku seperti tak pemah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu lalu. Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pemah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu.
 

* Kejadian Yang Menakjubkan… Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu…sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku.
 

Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota.
 

Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri di belakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. 
Lelaki itu pun langsung tersungkur seketika.
 

Aku dengan seorang kawan, -bukan yang menemaniku pada peristiwa yang pertama- cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapat penanganan.
 

Dia masih muda, dari tampangnya, ia kelihatan seorang yang ta’at menjalankan perintah agama.
 

Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya.
 

Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an…dengan suara amat lemah.
“Subhanallah! ” dalam kondisi kritis seperti , ia masih sempat melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran? Darah mengguyur seluruh pakaiannya; tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati.
 

Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan suaranya yang merdu. Selama hidup aku tak pernah mendengar suara bacaan Al Quran seindah itu. Dalam batin aku bergumam sendirian: “Aku akan menuntun membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu… apalagi aku Sudah punya pengalaman,” aku meyakinkan diriku sendiri.
 

Aku dan kawanku seperti kena hipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur’an yang merdu itu. Sekonyong-konyong tubuhku merinding menjalar dan menyelusup ke setiap rongga.
 

Tiba-tiba suara itu berhenti. Aku menoleh ke belakang. Kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat. Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, detak jantungnya nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meninggal dunia.
 

Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Kukabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah wafat. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis, air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan.
 

Sampai di rumah sakit…
 

Kepada orang-orang di sana kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya.
 

Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah, semua ingin ikut menyalatinya.
 

Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut mengantarkan jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan ketika kecelakaan, sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia lakukan setiap hari Senin. Di sana, almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin. Ketika tejadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil.
 

Bila ada yang mengeluhkan-padanya tentang kejenuhan dalam pejalanan, ia menjawab dengan halus. “Justru saya memanfaatkan waktu perjalananku dengan menghafal dan mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an, juga dengan mendengarkan kaset-kaset pengajian, aku mengharap ridha Allah pada setiap langkah kaki yang aku ayunkan,” kata almarhum.
 

Aku ikut menyalati jenazah dan mengantarnya sampai ke kuburan.
Dalam liang lahat yang sempit, almarhum dikebumikan. Wajahnya dihadapkan ke kiblat.
“Dengan nama Allah dan atas ngama Rasulullah”.
 

Pelan-pelan, kami menimbuninya dengan tanah…Mintalah kepada Allah keteguhan hati saudaramu, sesungguhnya dia akan ditanya…
 

Almarhum menghadapi hari pertamanya dari hari-hari akhirat…

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------







Kamis, 19 Januari 2012

SUCI (Stand Up Comedy Indonesia)

Yea . . .mungkin saat ini kita gag asing lagi dengan yang namanya Stand Up Comedy, salah satu genre comedy yang mulai diminati banyak orang... 


Mengingat nasehat tentang "tak kenal maka tak sayang", maka aku coba jelaskan sedikit sejarah tentang sech Stand Up Comedy?(jika mulai mengantug disarankan minum kopi)



Sejarah Stand Up Comedy??
  
Stand Up Comedy sendiri telah ada di abad ke 18 di Eropa dan Amerika. Disana pelaku komedian ini biasa disebut "comic". Para comic ini biasanya memberikan beragam cerita humor, lelucon pendek atau kritik-kritik berupa sindiran terhadap sesuatu hal yang sifatnya cenderung umum dengan berbagai macam sajian gerakan dan gaya. Stand Up Comedy biasanya dilakukan di kafe, bar, universitas dan teater. Dalam Stand Up Comedy, seorang comic seharusnya memiliki konsep atau materi sebagai bahan lelucon. Dan tak mustahil jika terdapat lelucon yang berbau cabul, rasis dan vulgar di Stand Up Comedy .Mereka biasanya membuat script dan catatan-catatan kecil dalam rangka untuk mempermudah mereka dalam berkomedi. Diluar negeri ada banyak comic terkenal, misalnya, adalah Jerry Seinfield, Eddie Izzard, Akmal Saleh, Daniel Tosh, dll. Anda juga mungkin tahu Hollywood aktor terkenal seperti Woody Allen, Rowan Atkinson, Chris Rock, Will Ferrell dan Jim Carrey yang pernah bergelut di bidang ini. Rata-rata dari mereka, bintang Hollywood mengawali karirnya surut pertama di dunia Stand Up Comedy sebelum dikenal seperti sekarang ini.

salah satu comic luar..Jerry Seinfield

Bagaimana di Indonesia???

Di Indonesia sendiri, SUCI sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala. Nama-nama beken seperti (alm) Taufik Savalas, Butet Kertaradjasa dan Ramon P. Tommybens telah lama ada di Stand Up Comedy di Indonesia. Dan dari perkembangan terakhir, muncul nama nama baru lagi seperti Iwel, Pandji Pragiwaksono, Mongol serta Raditya Dika. Dulu SUCI kurang mendapat respon yang dari masyarakat, mungkin pada saat itu masyarakat cenderung lebih suka akan "physical comedy" ketimbang Stand Up Comedy . Namun sekarang Stand Up Comedy hadir kembali untuk memberi alternative hiburan di tengah semaraknya hiburan komedi yang kelihatannya hanya "begitu - begitu saja". Dan patut ditunggu, apakah Stand Up Comedy ini bisa bertahan lama mengingat ketatnya persaingan di bidang ini. Semoga "komedi berdiri" ini akan selalu mendapatkan tempat dalam hati para penikmat tawa di Indonesia.

referensi: dari berbagai sumber

Okaii seperti itu kira-kira pelajaran hari ini.(maav kalo gg penting) hha




Aku sendiri mengenal Stand Up Comedy dari blog si kambing (raditya dika) soalnya suka baca blognya sech . .maklum sama-sama seorang galauers. .(hidup galau!!). Mulai download video waktu si kambing lagi Stand Up..searching lagi..download lagi..searching lagi ..download lagi..dan akhirnya saya terkena virus tersebut.(tanda-tanda terkena virus: ngakak sampai mules). hha


nich penyebar virusnya..hha

Beberapa joke Stan Up Jerry Seinfield dan Si Kambing (RD):

# Kenapa orang harus memberikan bunga? Untuk merayakan cinta saja mereka kok harus membunuh makhluk hidup, kenapa harus dibatasi dengan bunga saja?

 Kenapa gak bilang saja: “Sayang, baikan yuk. Nih, bangkai tupai.

# Kenapa semua hantu di eksploitas di Indonesia? hantu di Indonesia semua pernah maen film ..mulai hantu jeruk purut (bisa nawar gg yea jeruknya)..pocong vs kuntilanak (sudah jelas kuntilanak yang menang..pocong tidak punya tangan), dan terakhir pocong ngesot (banyak orang bilang pocong salah pergaulan)


# Gue bukan orang gaul tapi mencoba untuk gaul..gue pakek skiny jeans.. skinnyjeans adalah  salah fashion item dimana loh harus milih? antara gaul atau impoten ..soalnya ketat banget man . .


Wahh sebenernya sech masih mau nglanjutin nulis..tapi perut sudah mulai berontak nech..mulai bunyi suara-suara aneh..hha. (mudah2an ibu masak)

Sasaji!!!


Tidak Lagi Menariknya El Clasico

Duel musuh bebuyutan, Real Madrid vs Barcelona semakin sering tergelar sehingga laga superklasik ini terancam hanya menjadi laga biasa-biasa saja. El Clasico terancam kehilangan makna.

Ya, El Clasico mungkin tergelar delapan kali musim ini. Serial laga-laga ini terlalu banyak sehingga bisa membosankan dan mengurangi kesakralannya.

Madrid kembali menjamu Barcelona di leg 1 babak perempat final Copa del Rey, Rabu 18 Januari 2012 atau Kamis dini hari WIB. Musim ini, kedua tim sudah bertemu tiga kali.

Pertemuan pertama terjadi pada laga pembuka tirai kompetisi La Liga musim ini, Piala Super Spanyol sebanyak dua kali. Disusul laga La Liga di kandang Madrid, Bernabeu. Hasilnya, Barcelona menang dua kali dan sekali berakhir imbang.

Musim lalu, kedua tim tercatat bertemu sebanyak lima kali. Dua kali di La Liga dan Liga Champions serta satu kali di Copa del Rey. Jadi, total selama berada di era entrenador Jose Mourinho, Madrid sudah bertemu Barca sebanyak delapan kali.

Bahkan, musim lalu mencatatkan diri sebagai musim terbanyak dalam sejarah El Clasico sejak digelar musim 1959-60. Dan rekor itu mungkin bisa patah musim ini. Karena masih ada satu lagi di La Liga dan kemungkinan dua laga di Liga Champions sehingga El Clasico akan tergelar sampai delapan kali semusim



Barca Vs Madrid























 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting Coupons